Mari kita belajar untuk saling menghargai.
****
- Kamu cinta mobil kan?
- Tetsu : Bisakah itu disebut cinta? Yaa, aku memang sangat suka mobil. Tapi apa bisa disamakan dengan cinta yang disebut-sebut orang banyak? Oh ya, aku sangat mencintai mobil waktu masih SD. Aku menonton film "(Taiketsu!) SUUPAA KAA KUIZU" (1) setiap minggu. Aku dulu bahkan bisa mengenali jenis mobil apa pun dengan sekali lirik saja.
- Sejujurnya, waktu itu memang jamannya "Super Car Boom" (2). Tentu saja jaman dulu tidak banyak mobil-mobil jenis itu di jalanan, tidak seperti sekarang.
- Tetsu : Benar sekali. Tapi kadang-kadang aku melihat sebuah Porsche di dekat rumahku. Warna apa ya waktu itu? Agak kehijauan seingatku. Dan suara mesinnya juga mudah sekali dikenali. "Ada Porsche yang datang!" dengan suara tottotto itu. Pasti ada yang memiliki Porsche di area rumahku. Entah bagaimana mobil itu memakai plat nomor Shinagawa (3).
- Eh!? Benarkah?
- Tetsu : Iya! Serius!! "Bagaimana mungkin orang itu bisa menggunakan plat nomor Shinagawa?" aku juga heran waktu itu. Mungkin karena itu juga aku jadi ingin plat Shinagawa juga. Mobil import pertama yang kubeli adalah Porsche. Saat itu aku tinggal di area dengan plat Nerima. Aku tidak mau; aku hanya mau nomor plat Shinagawa bagaimana pun caranya, dan akhirnya aku pun pindah tempat tinggal.
- Kamu pindah sejauh itu?! (hahaha) Kapan kamu dapat SIM?
- Tetsu : Aku dapat SIM ku tepat setelah ulang tahunku yang ke-18 (4). Waktu SMA, tempat latihan band ku lebih mudah dicapai menggunakan mobil. Semua anggota band tinggal di tempat yang jauh. Dulu kita sering latihan sampai tengah malam, pastinya sudah tidak ada jadwal kereta dan kita jadi tidak bisa pulang kan? Jadi salah satu dari kami yang memiliki mobil mengantarkan yang lain pulang. Kalau ada 2 orang yang mempunyai SIM, maka satu orang cukup mengantarkan satu masing-masing. Karena itu aku sangat ingin mendapatkan SIM.
- Apakah mudah mendapatkan SIM mu?
- Tetsu : Semuanya berjalan sangat cepat. Dulu sangat susah untuk mendapatkan kelas di sekolah menyetir kan? Salah satu tetanggaku bekerja di sana dan terkadang dia mendapat giliran menjaga penerimaan. Kira-kira begitulah caraku mendapatkan jadwal yang bagus dan cepat.
- Jadi kamu dengan mudah mendapatkan SIM dan langsung dapat mobil!?
- Tetsu : Tidak mungkin aku punya uang sebanyak itu! Aku menggunakan mobil yang ada di rumah. Awalnya selalu mobil ibuku. Wanita pertama yang ingin kuberi kursi di sebelahku setelah aku dapat SIM adalah nenekku. Aku sangat sayang nenekku. Itu sudah kuputuskan dari dulu.
- Cerita yang sangat indah. Waktu menyetir, apa yang biasa kamu rasakan?
- Tetsu : Aku sering membuat lagu di mobil. Jadi, tanpa mobil, aku kurang matang. Bahkan lagu indie Dune kubuat dalam perjalanan menuju latihan. Waktu jaman indie dulu di Osaka, aku seakan tinggal di dalam mobil, tapi setelah jadi pro dan pindah ke Tokyo, aku tidak punya mobil lagi. Aku hanya bisa melamun sementara itu. Tanpa mobil, kita harus bepergian dengan kereta kan? Aku benci taksi, tapi aku lebih benci kereta. Saat itu aku tidak punya uang untuk beli mobil, karenanya aku ingin sekali kembali ke Osaka~ (hahaha). Aku benar-benar ingin kembali saja sebentar. Sekitar dua tahun. Kalau tidak salah aku selalu memikirkan itu sampai akhirnya aku bisa membeli mobil.
- Apakah kamu masih membuat lagu di dalam mobil sekarang?
- Tetsu : Masih lho. Aku membuat lagu STAY AWAY seperti itu, Driver's High juga. Waktu membuat STAY AWAY aku memutuskan untuk memikirkan nadanya di mobil, jadi aku menyetir keluar. Aku membuat jalurnya dulu. Biasanya aku pergi tengah malam, jalanan sepi kan? Kosongnya jalanan membuatmu menyadari bahwa Tokyo sebetulnya sangat sempit. Perjalanan yang memakan waktu sampai 1 jam siang hari bisa dicapai dalam 10-15 menit. Saat itu aku jalan-jalan santai sekitar 2-3 jam sebelum pulang. Seluk beluk kota sudah pernah kulewati, jadi aku pergi ke Yokohama. STAY AWAY kubuat waktu sedang melewati pelabuhan Yokohama. Kalau tidak salah sekitar jam 2 atau 3 subuh.
- Menarik sekali. Ceritanya, maksudku.
- Tetsu : Driver's High dibuat di Kan-nana (Kanjou Nanagou-sen)(5).
- Rasanya terdengar seperti dongeng mimpi ya, atau tidak (hahaha). Bagaimana caramu menyimpan lagunya?
- Tetsu : Kalau sekarang aku pakai perekam IC. Kadang-kadang waktu berhenti di lampu merah, orang yang di mobil sebelahku sadar dan itu sangat memalukan (hahaha). Makanya aku memegang perekam IC ku seperti handphone. Itu teknikku (hahaha)
- Kamu tidak menyetir jauh-jauh kan?
- Tetsu : Tidak, aku tidak pergi sejauh itu. Oh ya, kamu tahu kami ada konser 1999 GROUND CROSS TOUR (6) kan? Waktu itu sekitar bulan Agustus. Sesudahnya, bulan Oktober, aku kembali ke tempat yang sama di Ariake dan menulis lagu di sana.
- Hoo. Kedengarannya sangat mendalam. Tapi waktu kamu kembali pada musim gugur, tempat itu sudah jadi lahan kosong lagi ya.
- Tetsu : Benar sekali. Sedikit agak sedih sebetulnya. Musim gugur. Akhirnya laguku berakhir seperti itu. Waktu itu lagunya sudah lumayan selesai, tapi aku kehilangan datanya. Jadi lagu itu tampaknya tidak akan rampung dalam waktu dekat. Melodinya masih mengalun di kepalaku sih, jika nanti aku merasa ingin membuatnya kembali, lihat saja nanti.
Pewawancara: Kikuchi Keisuke
translate by : Jessica Pang
(1) Judul acara sebenarnya adalah "CLASH! SUPER CAR QUIZ" dalam bahasa Inggris. Itu adalah acara kuis bertema mobil untuk anak-anak yang ditayangkan mingguan di akhir tahun 70an.
(2) SUPER CAR BOOM mengarah pada akhir tahun 70an dimana mobil sport import (Ferrari, Lamborghini, Maserati, Porsche, dan lain-lain) sedang sangat disukai oleh anak laki-laki di Jepang. Ada banyak acara TV, lagu-lagu pop, mainan model rakitan, dan banyak hal lain yang mendukung tema tersebut.
(3) Plat nomor mobil di Jepang terdaftar di pemerintahan daerah, dan sudah seharusnya disesuaikan dengan area lokasi di mana mobil itu paling sering digunakan. Plat nomornya menggunakan nama daerah dan beberapa angka. Shinagawa dan Nerima adalah nama daerah di Tokyo. Ingatlah kembali bahwa Tetsu tumbuh besar di Kansai. (Kansai daerah sekitar Osaka)
(4) Batas umur awal untuk mendapatkan SIM di Jepang adalah 18 tahun.
(5) Tokyo Kanjou (maksudnya Lingkar Luar) adalah jalan tol yang mengelilingi kota. Bagian-bagiannya ditandai dengan nomor, untuk mempermudah pemberian arah. Jadi Kanjou Nanagou-sen artinya daerah nomer 7 di Lingkar Luar.
(6) Nama sebenarnya dari konser ini adalah Grand, bukan Ground. Tampaknya nama konser tersebut disamarkan karena tidak memiliki ijin publikasi.